1Peneliti Berka Strategika
2Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi & Manajemen IPB University
3Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Mutu dan Halal Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
4Dosen Program Studi Agribisnis Universitas Trilogi Jakarta
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan meningkatkan gizi sekaligus mempercepat penurunan stunting melalui pendekatan multidimensi dan penguatan ekonomi lokal. Program ini dirancang dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang higienis, sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat, dan dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja sama dengan mitra penyedia, dengan target menjangkau jutaan penerima manfaat di seluruh Indonesia. Namun, sejak peluncuran hingga September 2025, tercatat lebih dari 6.452 siswa di 18 provinsi mengalami kasus keracunan yang terutama disebabkan oleh keterlambatan distribusi, dapur yang tidak steril, serta pengolahan dan penyimpanan yang kurang tepat.
Untuk itu, reformasi tata kelola MBG perlu menitikberatkan pada asesmen kepatuhan dan kinerja yayasan/SPPG yang diperkuat dengan monitoring berbasis data di setiap tahapan program, guna meminimalkan risiko konflik kepentingan. Strategi penguatan diarahkan pada pemenuhan SPPG berbasis prinsip Pareto 20:80 dengan merasionalisasi target 32.000 unit, berfokus terlebih dahulu pada pemenuhan sekitar 100 kabupaten/kota dengan prevalensi stunting ≥30%, sembari membenahi kualitas SPPG yang sudah ada agar memenuhi standar minimal yang ditetapkan. Dengan ruang lingkup yang lebih terbatas, proses monitoring dapat lebih terkendali, dampak lebih terukur, dan hasilnya menjadi basis ekspansi nasional yang lebih matang.
Selain itu, penguatan rantai pasok perlu dilakukan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Dari sisi kuantitas, penjaminan pasokan diarahkan pada akselerasi kapasitas pelaku usaha penyedia, khususnya sektor pertanian dan perikanan, melalui kebijakan dan dukungan teknis lintas sektor agar ketersediaan bahan baku MBG tetap konsisten tanpa menekan pasar pangan reguler. Sementara dari sisi kualitas, perlu diterapkan validasi ketat, mekanisme e-procurement yang transparan, serta pengendalian ketat terhadap implementasi SOP dan standar yang telah ditetapkan. Seluruh proses produksi hingga distribusi harus distandardisasi melalui kepatuhan SOP, dashboard publik real-time, serta protokol kontingensi agar mutu pangan tetap terjaga sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap program ini. Beberapa langkah mitigasi yang direkomendasikan:
Bagikan:
Eko Ruddy Cahyadi adalah peneliti Berka Strategika dan Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi & Manajemen IPB University. Eko Ruddy Cahyadi memiliki keahlian dalam bidang ekonomi, tatakelola, manajemen, serta pengembangan sektor riil
Sucipto adalah peneliti Berka Strategika dan Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Mutu dan Halal Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Sucipto memiliki keahlian dalam riset, pengembangan sistem mutu dan keamanan pangan, serta pengembangan industri halal
Muhammad Rizal Taufikurahman adalah Peneliti INDEF dan Dosen Universitas Trilogi Jakarta. Selain itu, juga aktif dan menjadi pengurus di beberapa lembaga profesi diantaranya ISEI, AAI, PERHEPI, dan KADIN. Berkontribusi dalam studi ini dalam menganalisis kebijakan makro ekonomi.
Mohammad Arif Yunus adalah peneliti Berka Strategika. Keahlian yang dimiliki yaitu di bidang manajemen pembangunan daerah dan pengembangan bisnis syariah. Ia juga aktif menjadi narasumber muamalah dibeberapa komunitas
Rikza Saifullah adalah peneliti Berka Strategika. Keahlian yang dimiliki adalah manajemen dan pengembangan UMKM, pengembangan model bisnis dan studi kelayakan usaha dengan pengalaman penelitian, kajian dan konsultasi selama 10 tahun di lebih dari 20 provinsi di Indonesia
Meriani Puspa Wardani adalah peneliti Berka Strategika. Meriani memiliki pengalaman dalam survei dan penelitian di bidang ekonomi, manajemen dan pengembangan UMKM di beberapa provinsi. Keahlian utama yang dimiliki yaitu di bidang ekonomi dan studi pembangunan.